Kerajaan NUNUSAKU, Kerajaan SAHULAU dan Kerajaan SIR (terakhir)


  1. Kerajaan NUNUSAKU (pertama)
  2. Kerajaan SAHULAU
  3. Kerajaan SIR = yang dirahasiakan (terakhir)

Kerajaan NUNUSAKU berdiri setelah banjir bah dasyat menghatam bumi. Sewaktu air bah perlahan-lahan mulai surut pertama-tama yang terlihat seperti gundukan tanah di tengah-tengah samudra gundukan tanah itu seperti membentuk  “NUN SUKUN” (NUN = huruf ke 25 dalam alphabet arab). Ternyata gundukan tanah itu adalah puncak dari sebuah gunung. Mereka pun singgah dipuncak gunung itu dan ketika air benar-benar surut yang masih kokoh berdiri adalah pohon beringin bercabang dua.

Mereka pun mendirikan sebuah pemerintahaan ADAT BERSENDIKAN AGAMA. AGAMA BERSENDIKAN FIRMAN-FIRMAN ALLAH SWT. Dari kejadian yang di alami maka kerajaan itu diberi nama NUNUSAKU. Karena mereka orang pertama yang sampai atau menginjakan kaki di situ maka dengan sendirinya mereka disebut ALIF’URU (ALIF=huruf pertama dalam alphabet arab, URU=atas/diatas/kepala). Pemerintahaan pertama dengan UPU LATU yang pertama masih bersifat bersifat kepemimpinan tunggal.Setelah UPU LATUyang pertama wafat maka estafet kepemimpinan NUNUSAKU dilanjutkan oleh anaknya yang sulung. Dengan gelarUPU LATU MENA. Dari  UPU LATU MENA inilah mulai dibangun sistem pemerintahan LATUyang dibantu oleh PATTI. Jabatan PATTI ini pun di jabat oleh adik-adik UPU LATU MENA itu sendiri, Dengan SANIRI sebagai lembaga legislatif. Maka awal perjalanan inilah di bumi NUNUSAKU, LATU memperanakanLATUPATTI memperanakan PATTIKAPITAN memperanakan KAPITAN dan seterusnya.

Masa pemerintahaanNUNUSAKU sangat lama dan masa kejayaan NUNUSAKU pun cukup lama dan luas. Samapai pada UPU LATU turunan ke beberapa puluh setelah UPU LATU yang pertama maka beiau UPU LATU mengumpulkan seluruh perangkat pemerintahaan tentang pembentukan kerajaan baru yang akan dipimpin oleh Putera Sulungnya yang mana Putera Sulungnya juga sebagai Putera Mahkota. Maka Putera Mahkota dibantu oleh tua-tua adat pergi mencari tempat yang dianggap pas untuk dijadikan pusat pemerintahan yqng baru. Setelah lama berputar-putar dari satu pulau ke pulau lain (masih dalam Maluku) maka meraka pun bersepakat pusat pemerintahaan yang baru masih berpusat diNUSA INA. Maka putera Mahkota pun mendirikan kerajaan yang baru dengan nama kerajaan SAHULAU.SAHU=melangkah datang, setelah lama berputar-putar dari satu pulau kepulau yang lain. LAU=jauh dari jauh mereka melihat tempat strategis tersebut. Jadi yang memimpin Kerajaan SAHULAU masih keturunan langsung dari kerajaanNUNUSAKU.

LATU pertama yang memimpin kerajaan SAHULAU adalah UPU LATU Luas kekuasaan Kerajaan SAHULAU sama dengan luas kerajaan NUNUSAKU. Kerajaan NUNUSAKU tidak runtuh masih tetap dipimpin oleh seorang LATU dengan dibantu PATTI, singkatnya seluruh perangkat pemerintahannya masih tetap berlanjut hanya saja kekuasaan pemerintaan berpindah ke SAHULAU. Pemegang jabatan PATTI di kerajaanSAHULAU adalah keturunan PATTI dari kerajaan NUNUSAKU begitu seterusnya. Pada pemerintahaan kerajaanSAHULAU inilah lahir ide-ide brilian seperti masalah rentang kendali maka dibentuklah kerajaan-kerajaan kecil (provinsi dan kabupaten) yang mana dipimpin juga oleh seorang LATU. Masa kejayaan kerajaan SAHULAU berada pada masa pemerintahaan INA LATU KABASARAN, seorang wanita yang cantik dan berwibawa. Gelar kabasaran ini adalah ucapan orang-orang melayu pada waktu itu. Karena kekuasaan kerajaan SAHULAU sampai ke tanah melayu.

Dari satu buku yang pernah penulis baca (lupa judulnya) yaitu ketika kerajaan SAHULAU melakukan perjanjian kerjasama dengan pemerintah Jerman pada tahun (penulis jg lupa) INA LATU KABASARAN di damping oleh KAPITAN SOLEMATA dari KERAJAAN NUNUSAKU ini menandakan kerajaan NUNUSAKU masih ada dan tidak pernah runtuh. Dan diakhir masa pemerintahan INA LATU KABASARAN inilah maka atas perintah UPU LATU dari kerajaan NUNUSAKU untuk melakukan pencarian tempat yang baru untuk dijadikan pusat kerajaan SIR (terahir). Tempat atau ibu kota kerajaan SIR (terakhir) harus mempunyai tanda-tanda yang sama seperti pusat kerajaan NUNUSAKU (pertama) yaitu adanya tiga batang air seperti TALAETY danSAPALEWA di NUNUSAKU. Putera mahkota dari kerajaan NUNUSAKU yang memimpin rombongan ke tanah/daerah yang sudah dijanjikan tepatnya di NUSA ‘URU. Kali ini pusat pemerintahaannya berada di luar NUSA INA.

Setelah mereka sampai di tempat yang dituju yaitu NUSA ‘URU, NUSA=pulau/benua ‘URU=kepala/atas  maka putera mahkota dari kerajaan NUNUSAKU mendirikan kerajaan SIR (terakhir) dan beliau juga sebagai pemimpin kerajaan terakhir dengan gelar UPU LATU atau juga dikenal dengan gelar UPU NUSA URU dan lagi-lagi kerajaan NUNUSAKU dan kerajaan SAHULAU masih tetap ada Cuma pusat kegiatan pemerintahaan berpindah ke kerajaan SIR (terakhir). Pada pemerintahaan kerajaan SIR inilah pemerintahaan modern pertama kali dibuat yaitu : UPU LATU dibantu oleh empat ELLA dan empat PATTI dan SANIRI masih menjadi LEGISLATIF bagian dari pemerintaan. Kalau di kerajaan pertama dan kedua belum ada jabatan ELLA tapi di kerajaan terakhir ELLA sudah ada. Dan pada pemerintahaan pertama kerajaan SIR ini dibentuklah beberapa kerajaan kecil (provinsi) diantaranya : PEMERINTAHAAN NUSA ARU (pemerintahaan nusa hitu), PEMERINTAHAAN NUSA AY (pemerintahaan nusa nive), PEMERINTAHAN ALAKA (pemerintahan nusa hatuhaha) dan beberapa lainnya. Luas kerajaanNUNUSAKU sama dengan luas kerajaan SAHULAU dan begitupun kerajaan SIR (terakhir) luas kekuasaan sama seperti NUNUSAKU dan SAHULAU.

Maluku dibawah pemerintahaan kerajaan SIR (terakhir) sangat singkat hanya dua UPU LATU saja yang sempat memimpin kerajaan SIR (terakhir) karena penjajah sudah menginjakan kaki di bumiNUNUSAKU ini.
Tapi seperti kata orang tua-tua “DARI ADA MENJADI TIADA DAN KEMBALI MENJADI ADA”. Maka penulis berkeyakinan suatu saat kerajaan SIR (terakhir) di bumi NUNUSAKU ini akan kembali memimpin seperti dulu. Tiga batang air TALAETY dan SAPALEWA dari satu sumber mata air begitupun tiga kerajaan besar NUNUSAKU,SAHULAU dan SIR (terakhir) dengan para UPU LATU dan UPU PATTI nya berasal dari satu keturunan.

http://pulawan.wordpress.com

0 komentar:

Posting Komentar